LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM DAN KEGUNAANNYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Membicarakan tentang alat dan bahan
laboratorium akan selalu menjadi buah bibir yang menyenangkan
bagimahasiswa jurusan AGROTEKNOLOGI. Karena dari semua sisi akan diutungkan.Baik
bagi si pembicara atauhanya sekedar mendengarkan. Berbicara tentang
alat-alat laboratorium secara ilmiah tidaklah mudah, karena harus
membuka bermacam referensi. Bahkan tidak menutupkemungkinan kita tidak
menemukan referensi yang kita harapkan Pada zaman modern ini kita
mengenal alat-alat dan bahan yang sangat berguna atau menghiasi
laboratorium sebagian besar gelas ukur, tabung reaksi, gelas, gelas
piala, Hcl, Nacl dan lain-lain. (Anonim 1998) laboratorium bagaikan
sebuah dapur yang dilengkapi berbagai alat dan bahan yang banyak
menghiasi laboratorium adalah alat dan bahan tidak sembarang karena
apabila salah pemakaian dan penggunaakan berakibat buruk.
1.2 Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui dan menguasai jenis-jenis
alat, nama masing-masing alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang
baik dan benar. Agar pada praktikum selanjutnya praktikan tidak
melakukan kesalahan.
1.3 Prinsip Percobaan
Berdasarkan identifikasi alat yang biasa
digunakan pada saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat
tersebut, dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.
II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Gelas
kimia, (2) Labu erlemeyer, (3) Gelas ukur, (4) Pipet, (5) Buret, (6)
Tabung reaksi, (7) Kaca arloji, (8) Corong, (9) Cawan, (10) Mortar dan
pastle, (11) Spatula, batang pengaduk, (12) Kawat kasa, (13) Kaki tiga,
(14) Labu ukur, (15) Botol semprot, (16) Pipa U, (17) Pipet volimetrik,
(18) Plat tetes, (19) Rak tabung reaksi, (20) Klem, (21) Statif, (22)
Tabung sentrifuge.
2.1 Gelas Kimia
Berupa gelas tinggi, berdiameter besar
dengan skala sepanjang dindingya. Terbuat dari kaca borosilikat yang
tahan terhadap panas hingga suhu 200 C. Ukuran alat ada yang 50 mL, 100
mL dan 2 L. Fungsinya untuk mengukur volume larutan yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia,
memanaskan cairan, media pemanasan cairan.
2.2 Labu Erlemeyer
Erlenmeyer terbuat dari Bahan gelas
borosilikat.Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil
dengan skala sepanjang dindingnya, ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2
L, bedanya dengan gelas kimia adalah bentuknya yang mempunyai mulut yang
sempit. Fungsinya untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampun
filtrate hasil penyaringan, menampung titran pada proses titrasi.
2.3 Gelas Ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala di
sepanjang dindingnya.Terbuat dari kaca atau plastic yang tidak tahan
panas.Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L. Fungsinya untuk mengukur
volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam
jumlha tertentu.
2.4 Pipet
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas.
2.5 Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan
memiliki keran di ujungnya.Ukurannya mulai dari 5 dan 10 ml(mikroburet)
dengan sekala 0,01 ml, dan 25 dan50 ml dengan sekala 0,05 ml. fungsinya
untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan
untuk titrasi.
2.6 Tabung Reaksi
Berupa tabung yang kadang di
lengkapi dengan tutup.Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas,
terdidri dari berbagai ukuran.Fungsinya sebagai tempat untuk mereaksikan
bahan kimia dan untuk untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.
2.7 Kaca Arloji
Terbuat dari kaca bening, terdiri dari
berbagai ukuran diameter. Fungsinya untuk penutup gelas kimia saat
memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk
mengeringkan padatan dalam desikator.
2.8 Corong
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas
dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong
dengan tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya dengan meletakkan
kertas saring ke dalam corong tersebut. Fungsinya untuk mnyaring
campuran kimia.
2.9 Cawan
Terbuat terbuat dari porselen. Funsinya untuk menguapkan larutan.
2.10 Mortar dan Pastle
Terbuat dari porselen, kaca atau batu granit. Fungsinya untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan.
2.11 Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunnium. Fungsinya untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan di pakai untuk mengaduk larutan.
2.12 Batang Pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas. Fungsinya di gunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia
2.13 Kawat Kasa
Kawat yang di lapisi dengan asbes. Funginya sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar.
2.14 Kaki Tiga
Besi yang menyangga ring.Digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.
2.15 Labu Ukur
Labu dengan leher yang panjang dan
bertutup terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat
memuai. Ukurannya mulai dari 1 ml hingga 2 L. Fungsinya untuk membuat
larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.
2.16 Botol Penyemprotan
Botol ini digunakan untuk menyimpan
aquades dan berwarna putih.Botol ini digunakan untuk menyemprot
alat-alat untuk diseterilkan.
2.17 Pipet Volumetri
Untuk mengukur volume zat atau larutan dengan ketelitan tertentu.
2.18 Plat Tetes
Bentuknya persegi panjang dan terdapat 8 lubang kecil.Fungsinya untuk tempat mereaksikan larutan.
2.19 Rak Tabung Reaksi
Reaksi terbuat dari kayu yang berbentuk persegi danterdapat lubang-lubang sebagai tempat meletakan tabung reaksi.
2.20 Klem
Klem terbuat dari logam berupa besi dan
lapisi oleh karet untuk menjaga atau agar buret tidak terlepas pada saat
dijepit. Klem buret ini berfungsi supaya buret seimbang dan tidak jatuh
pada saat melakukan praktikum titrasi.
2.21 Statif
Statif terbuat dari logam berupa besi yang
biasanya digunakan sebagaitempat atau batang klem.Statis ini berfungsi
sebagai tiang penyangga untuk destilasi, titrasi dan penyarinan, hal ini
dikarenakan tabung buret yang pajang sehingga tidak mungkin untuk
dipegang oleh prakrikan pada saat akan menitrasi atau destilasi.
2.22 Tabung Sentrifuge
Tabung ini brfungsi untuk memisahkan antara larutan dan endapan dengan sendirinya.
III ALAT DAN METODE
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Alat-alat yang digunakan dan (2) Metode yang digunakan
3.1 Alat – alat yang digunakan
Cawan Penguap, Labu Takar, Penjepit Tabung
Reaksi, Statis, Buret, Klem Buret, Tabung Sentrifuge, Kasa Asbes, Kaki
Tiga, Botol Penimbang, Corong, Pipa Kapiler, Pembakar Bunsen,
Erlenmeyer, Tabung Ukur, Pipet Tetes, Botol Penyemprot, Tabung Reaksi,
Gelas Kimia, Pipet Filter.
3.1 Metode yang digunakan
Metode yang digunakan pada pengenalan alat
ini adalah memperlihatkanalat-alat yang ada satu persatu dan dijelaskan
fungsi dan cara kerjanya sertaaplikasi alat-alat tersebut di bidang
pangan.
3.1.1 Cawan Penguap
Cawan penguap mengendapkan larutan atau zat yang telahdipanaskan sehingga membentuk kristal atau mengendap.
3.1.2 Labu Takar
Labu Takar itu untuk membuat larutan dengan mencampurkan bahan-bahan atau zat-zat yang akan direaksikan dengan zat lain.
3.1.3 Penjepit Tabung Reaksi
Alat ini digunakan untuk menjepit tabung
reaksi yang sedangdipanaskan sehingga tabung reaksi tidak langsung
bersentuhan dengantangan praktikan.
3.1.4 Statis
Statis ini srbagai tiang penyangga untuk
destilasi, titrasi danpenyarinan, hal ini dikarenakan tabung buret yang
pajang sehinggatidak mungkin untuk dipengang oleh prakrikan pada saat
akan menitrasiatau destilasi.
3.1.5 Buret
Buret ini untuk tempat menyimapan
penitrasi pada saa akanmelakulan titrasi. Buret ini di jepit oleh klem
buret biar seimbang dantidak jatuh,dan supaya bias melaukan percobaan.
3.1.6 Klem Buret
Klem buret ini berfungsi supaya buret seimbang dan ditadak jatuhpada saat melakukan praktikum titrasi.
3.1.7 Tabung sentrifuge
Tabung ini brfungsi untuk memisahkan antara larutan dan endapandengan sendirinya.
3.1.8 Kawat Kassa
Kawat kassa ini sangt penting untuk proses
pembakaran karnakalau tidak ada kawat kassa tabung akan mudah pecah,
dan kawat aasa juga untuk memudahkan pembakaran berlangsung.
3.1.9 Kaki Tiga
Kaki tiga digunakan untuk mejadi penompang untuk kawat kassayang dibawahnya ada pembakar Bunsen.
3.1.10 Corong
Sering digunakan untuk memasukan larutan kedalam tabung yang lubangnya kecil.
3.1.11 Pipa Kapiler
Pipa kapiler banyak digunakan untuk menghubungkan gas supayagas tidak bocor.
3.1.12 Erlenmeyer
Erlenmeyer sering digunakan untuk
mengyimpan larutan ataumereaksikan larutan contohnya pada proses
titrasi, Erlenmeyer dirunakan untuk menyimpan larutan yang akan
dititrasi dan digoyang-goyangkan.
3.1.13 Gelas Ukur
Digunakan untuk mengukur larutan yang akan direaksikan dan juga dapat untuk menyimpan larutan atau zat.
3.1.14 Tabung Reaksi
Tabung reaksi biasa digunakan untuk mereaksikan zat atau larutandan juga bias dipanaskan dan digoyang-goyangkan.
3.1.15 Pipet Volumetri
Untuk mengukur volume zat atau larutan dengan ketelitan tertentu.
3.1.16 Tang Kus
Tang kus berguna pada saat cawan penguap sedang dipanaskanlalu dijepit dengan tang kru untuk memindahkan cawan penguap.
3.1.17 Plat Tetes
Plat tetes diletakan lalu masukan larutan yang akan direaksikan dantunggu beberpa saat warnanya akan berubah.
3.1.18 Rak Tabung Reaksi
Rak ini tempat menyimpan tabung reaksi dan bisa juga untuk menyimpan tabung yang sudah direaksikan.
3.1.19 Botol Penyemprot
Botol ini digunakan untuk menyemprot alat-alat untuk diseterilkan.
3.1.20 Pipet Filler
Pipet ini diletakan diatas pipet volumetri untuk memnyedot larutan.
3.1.21 Gelas Kimia
Untuk mengukur volume larutan yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia,
memanaskan cairan, media pemanasan cairan.
3.1.22 Kaca Arloji
Untuk penutup gelas kimia saat memanaskan
sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan
padatan dalam desikator.
3.1.23 Mortar dan Pastle
Untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan.
IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengenalan Alat
|
V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran
5.1 Kesimpulan
Alat merupakan benda yang digunakan
dalam kegiatan laboratorium dimana sifatnya bisa digunakan
berulang-ulang. Alat-alat yang ada dilaboratorium sangatlah berguna
untuk membantu praktikan dalam kelancaran bekerja pada saat melakukan
praktikum.
5.2 Saran
Dalam penggunaan alat pada saat
melakukan praktikum di Laboratorium haruslah berhati-hati karena akan
berakibat fatal jika kita menggunakan sembarang alat tanpa mengetahui
nama alat, prinsip kerja alat dan fungsi alat. Kita harus mengenal nama
alat, prinsip kerja alat, dan fungsi masing-masing alat. Agar pada saat
praktikum praktikan melakukan dengan baik dan benar tanpa melakukan
kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad. H. (1993). Penentuan Dasar Praktikan Kimia. Depdikbud : ITB. Bandung.
Arief. 2012. Alat-alat laboratorium. http://ariefrvi.blogspot.com/. Diakses 18/10/12
Holand. L, N. V. (1969). General Laboratory Apparatus. Graha Ilmu,Yogyakarta.
Marham. S, Ani. S. (2012). Laboratorium Kimia Pengelolaan dan Manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sutrisno, E. T dan Ina S. N. 2012. Penuntun Pratikum Kimia Dasar, UNPAS
Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar